Pananjung - Pak Ajang, seorang petani berusia 48 tahun, tinggal di kp Nagrog RT 02 RW 03, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dia telah menggeluti usaha tani selama lebih dari satu tahun dan masih aktif hingga saat ini. Luas tanah yang ditanami cabai kriting milik Pak Ajang mencapai 3200 meter persegi, dan setiap kali panen, dia mampu menghasilkan lebih dari 1 kwintal cabai keriting.

       Pak Ajang memulai usaha tani karena tidak ada pekerjaan lain. Bersama istrinya, mereka banting tulang sebagai petani untuk mencari nafkah. Saat ini, fokus utama mereka adalah menanam cabai kriting. Selain cabai, mereka juga menanam kol dan tomat secara bergantian.

       Meskipun memiliki semangat tinggi, Pak Ajang menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah harga pupuk yang terus meningkat, sementara hasil panen tidak selalu sesuai dengan perkiraan. Pak Ajang juga harus memperhatikan waktu panen. Biasanya, cabai dipanen ketika sudah merah. Jika terlambat, cabai bisa cepat busuk.

       Pak Ajang merawat tanaman secara teratur serta memperhitungkan kondisi cuaca. Jika cuaca bagus, pengobatan dilakukan seminggu sekali. Namun, jika ada curah hujan, pengobatan dilakukan tiga kali dalam seminggu. Proses pengobatan melibatkan penggunaan obat pasar dan pupuk kandang. Sedangkan perawatan pembersihan rumput liar dilakukan satu  bulan sekali.

       Cabai keriting yang dihasilkan oleh Pak Ajang dijual melalui seorang bandar yang datang ke lokasi. Setiap kali panen, mereka bisa menghasilkan 1 kuintal cabai atau bahkan lebih, tergantung pada kualitas buah. Pohon cabai kriting yang ditanam oleh Pak Ajang memiliki ketahanan yang baik dan bisa bertahan hingga satu tahun.

WhatsApp- 081222301548.

Pemilik : Ajang  (48)